Bubur semen yang dibuat haruslah
disesuaikan dengan sifat-sifat formasi yang akan disemen. Sifat-sifat tersebut
antara lain.
Strength
Bubur semen setelah berada di tempat yang
diinginkan harus mempunyai strength yang diharapkan sesuai dengan strength
formasi yang disemen. Umumnya diambil suatu patokan, bila strength mencapai 500
psi dengan waiting on cement (WOC) 24 jam, maka strength semen sudah cukup
baik.
Water Cement Ratio (WCR)
WOR adalah perbandingan antara volume air
yang dicampurkan dengan bubuk semen untuk mendapatkan sifat – sifat slurry yang
diharapkan sewaktu membuat bubur semen. Air yang dicampurkan tidak boleh
terlalu banyak tetapi juga tidak kurang. Batasan yang diberikan dalam bentuk
kadar air bubur semen yang terbentuk. Kadar minimum air adalah jumlah air yang
dicampurkan dalam semen tanpa menyebabkan consistency dari bubur semen lebih
dari 30 poice.
Kalau kadar air yang dicampurkan lebih
kecil dari kadar minimumnya, maka kekentalan bubur semen akan menjadi besar dan
akan menaikkan tekanan di annulus dan hal ini akan memperbesar terjadinya pecah
formasi. Kadar minimum air adalah jumlah air yang dapat dicampurkan dalam semen
tanpa menyebabkan pemisahan air bebas lebih besar dari 2,5 ml jika slurry
tersebut dalam tabung 250 ml.
Kalau jumlah air lebih besar dari maximum
maka akan terjadi pengendapan semen sehingga akan terdapat kantong – kantong
air didalam semen sehingga kekuatannya akan menurun.
Berat Jenis
Berat jenis bubur semen perlu
diperhatikan. Sebab berat jenis bubur sangat berpengaruh terhadap tekanan
hidrostatis bubur semen. Tekanan hidrostatis ini akan menekan formasi. Bila
formasi tidak bisa menahan tekanan ini maka formasi akan rekah dan bubur semen
akan masuk kedalam rekahan tersebut.
Berat jenis bubur semen tergantung dari besarnya campuran antara bubuk
semen, air dan additive.
Rumus campuran tersebut seperti dibawah
ini :
Contoh soal
Berapakah berat jenis bubur semen yang
terjadi jika air yang ditambahkan adalah 5 gal/sack dan additive 4% dari berat
bubuk semen, SG additive 2,8.
Jawab :
Gbk = 94 lb
Gw = 5 gal x 8,33 lb/gal
= 41,65 lb
Ga = 4% x 94 lb
= 3,76 lb
Vbk = 94 lb/(3,14*8,33 lb/gal ) =3,59 gal
Vw = 5 gal
Va = 3,76 lb/(2,8x8,33 lb/gal) = 0,16 gal
Maka BJbs = (94+41,65+3,76)/(3,59+5+0,16) = 15,93 lb/gal
Thickening Time
Bubur semen harus tetap dalam keadaan cair
agar dapat dipompakan sampai ketempat dimana ia harus mengeras dalam waktu yang
tertentu. Thickening time (Pumpability) adalah waktu yang diperlukan bagi bubur
semen untuk mencapai consistency 100 UC, karena lebih besar dari batas itu
semen dianggap tidak dapat dipompakan lagi.
Thickening time bubur semen sangatlah
perlu untuk diperhatikan, karena waktu pemompaan bubuk semen harus selalu kecil
dari thickening time. Kalau tidak, bubur semen tidak akan mencapai ke tempat
yang dituju dan akan mengeras didalam casing.
Untuk memperpanjang thickening time adalah
dengan jalan menambahkan additive kedalam bubur semen
Filtration
Kehilangan cairan (air) pada waktu bubur
semen bertemu dengan lapisan yang permeable bila mud cakenya telah dihilangkan
cairan yang masuk kedalam formasi tersebut disebut dengan filtrat.
Filtrat ini tidak boleh terlalu besar
sebab akan membuat bubur semen kehilangan kadar air. Kehilangan kadar air yang
terlalu besar ini disebut flash set. Jadi bubur semen harus diusahakan
mempunyai kemampuan untuk mengatasi masuknya cairan (filtration) jangan sampai
terlalu besar.
Perforation Qualities
Kemampuan semen untuk tidak hancur saat
perforasi perlu dipertimbangkan, jadi untuk kolom semen yang akan diperforasi
diusahakan semen dengan strength awal yang tinggi.
Sulfat Resistance Corotion Resistance
Adanya formasi yang mengandung cairan yang
merusak semen misalnya Na2 SO4 Mg Cl2, ini
menyebabkan semen gagal mencegah dan menahan korosi pada casing. Maka sifat ini sebaiknya diperhatikan dalam
memilih semen yang digunakan pada formasi yang mengandung cairan diatas.
Cairan garam sulfat ataupun Mg Cl2
diatas tidak melunakkan semen untuk temperatur tinggi. Jadi persoalan pelunakan
semen hanya kritis pada formasi – formasi dangkal.
Additive
Untuk mendapatkan sifat-sifat bubur semen sesuai
dengan yang diinginkan, maka ditambahkan bahan-bahan kedalam bubur semen yang
disebut additive. Bubur semen yang dibuat dari bubuk semen dan air saja dengan
Meat Cement. Dalam penyemenan terdapat beberapa kelompok addditive yaitu Extender. Extender adalah bahan additive yang ditambahkan
untuk menaikkan volume dari bubuk semen. Pada umumnya penambahan extender
diiringi dengan penambahan air. Kenaikan volume tidak seimbang dengan kenaikan
berat semen. Sehingga akan memperkecil berat jenis bubur semen. Dengan
menggunakan extender untuk menghasilkan bubur semen tertentu dibutuhkan jumlah
semen yang lebih sedikit dibandingkan jika tidak menggunakan extender. Tujuan
lainnya juga untuk mengurangi tekanan
hidrostatis pada dasar lubang selama penyemenan.
Additive yang bertindak sebagai extender antara
lain :
-
Bentonite
-
Pozmix
-
Haliburton
Gel
-
Haliburton
Light Cement (HLC)
Accelerator
Untuk memperpendek thickning time dan mempercepat
waktu pengerasan bubur semen maka digunakan bahan tambahan yang disebut
accelerator additive, terutama untuk sumur – sumur yang temperatur rendah atau
pemboran yang masih dangkal. Additive yang biasanya digunakan antara lain
-
Calcium
clorite (Ca Cl2)
-
Na Cl
Retarder
Temperatur dan lamanya waktu pemompaan akibat
kedalaman sumur akan mempengaruhi pertimbangan dalam menentukan waktu
pengerasan yang kita sediakan untuk bubur semen yang kita pergunakan. Untuk
memperlambat thickening time dan waktu pengerasan, kedalam bubur semen perlu
ditambahkan retarder.
Bahan yang dipergunakan untuk retarder seperti :
-
Calsium
lignosulfonate
-
Carboxy
Methyl Hidroxy Ethyl Cellulose
-
Na Cl2
dengan konsentrasi lebih besar dari 5%
Lost Circulation Additive
Material yang sering digunakan pada lumpur untuk
mengurangi atau menanggulangi lost circulation juga dipakai pada semen.
Bahan-bahan tersebut antara lain :
-
Wood
fiber
-
Olice
-
Raw
Catton
Weight Material
Untuk penyemenan formasi yang bertekanan tinggi
perlu ditambahkan weight material kedalam bubur semen. Untuk menaikkan berat
jenis bubur semen bahan-bahan yang ditambahkan bubur semen tersebut antara lain :
-
Limenite
-
Barite
- Pasir dll